Sejarah Indonesia mencatat betapa pentingnya peran mahasiswa dalam kemajuan bangsa ini. Saat zaman penjajahan Belanda, kebangkitan bangsa Indonesia dimotori oleh mahasiswa kedokteran STOVIA. Saat zaman orde baru, tepatnya pada tahun 1998, penguasa orde baru melakukan penyimpangan yang membuat rakyat sengsara. Lalu mahasiswa pun tampil sebagai motor penggerak untuk menuntut pemerintahan zaman itu yang dianggap tidak adil. Berlandaskan pada idealisme yang mereka miliki, mereka menuntut Soeharto untuk dapat turun dari tahtanya sebagai Presiden Republik Indonesia pada zaman itu. Dan usaha itu pun membuahkan hasil. Presiden Soeharto turun dari tahtanya dan akhirnya Indonesia memasuki era reformasi.
Masyarakat
umum masih memiliki harapan yang besar kepada mahasiswa yang dipercaya sebagai
generasi muda penentu masa depan sebuah negara. Mahasiswa dipercaya sebagai
agen perubahan yang akan mengubah “nasib” masyarakat, khususnya masyarakat
golongan menengah ke bawah. Masyarakat golongan menengah ke bawah masih
meyakini bahwa mahasiswa adalah generasi muda dengan tingkat intelektualitas
tinggi yang diharapkan akan mengubah “nasib” mereka pada khususnya dan “nasib”
negara ini pada umumnya.
Mahasiswa diharapkan sepenuhnya menyadari betapa pentingnya kontribusi mereka untuk perkembangan lingkungan sekitarnya. Sebagai generasi yang diekspektasikan untuk dapat menjadi agent of change, sudah sepatutnya mahasiswa tidak hanya berkutat dengan permasalahan akademis atau permasalahan yang hanya terkait dengan dirinya sendiri. Mahasiswa dituntut untuk dapat menjadi pribadi yang lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Universitas Padjadjaran adalah salah satu perguruan tinggi yang terletak di Kota Bandung. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran yang tergabung dalam Badan Semi Otonom (BSO) bernama Islamic Studies for Economics Group (ISEG) memiliki sebuah desa binaan yang terletak di Kecamatan Lembang. Melalui program desa binaan ini, mereka berusaha untuk dapat berkontribusi secara maksimal terhadap masyarakat sekitar mereka.
Fungsi
Strategis Mahasiswa
Waloyo
(2013) menyatakan bahwa secara umum, mahasiswa memiliki tiga fungsi strategis
yaitu sebagai agent of change, agent of social control, dan iron stock. Menurut Waloyo, mahasiswa
sebagai agent of change berarti
mahasiswa adalah agen perubahan, mahasiswa sebagai agent of social control berarti mahasiswa adalah pengawas sosial
dan mahasiswa sebagai iron stock berarti
mahasiswa adalah generasi penerus masa depan.
Waloyo (2013) juga menyatakan bahwa peran dasar mahasiswa adalah sebagai agent of change. Waloyo menyatakan bahwa sumber daya manusia terbesar dalam perubahan berada di tangan mahasiswa karena mereka memiliki pemikiran yang inovatif, penuh akan ide, dan tidak mudah berhenti sebelum mencapai titik optimum. Menurutnya, mahasiswa dituntut untuk dapat berperan lebih nyata terhadap perubahan atau paling tidak menjadi pendorong dari sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Lalu menurut Waloyo, dalam melaksanakan fungsi strategis mahasiswa sebagai agent of social control, diharapkan mahasiswa dapat menjadi “pengawas” dari berjalannya sebuah pemerintahan karena mahasiswa memiliki tingkat idealisme yang tinggi. Selain itu, Waloyo berpendapat bahwa mahasiswa sebagai iron stock berperan besar dalam menyediakan sumber-sumber daya manusia dengan idealisme yang tinggi dalam proses perubahan bangsa.